Minggu, 23 Juni 2019

cukup sampai disini



foto doc/prib

Oleh martinus gobai
Dari sekian kalinya aku selalu meminta, dan aku selalu mengharapkan jawaban yang pasti darimu. Namun harapan dan kepastian dariku tidak pernah tercapai hanya kesia-siaan belaka. usaha dan perjuanganku selalu utuh dan tidak pernah mengelabui atas permintaanya, saya selalu setia dan saya selalu menerima apa yang diinginkan darinya, walaupun kondisinya semakin sulit. namun saya tetap terima dengan lapang dada tapi kau tidak pernah tahu tentang diriku yang sebenarnya.

Saya tidak pernah melewatkan satu permintaan apapun yang kau minta, karena saya sudah tahu bahwa dia akan milik ku lagi tapi ternyata semua impianku tersia sia (dia bukan milikku lagi). Entalah alasanya lebih baik saya melepaskan dan melupakan saja, ini yang jawaban terbaik dan jalan alternatif untuk menjahui diri darinya.

Cukuplah saya yang menderita daripada menderitakan orang lain hanya karena memintaan jawaban yang belum pasti benar, dan mana mungkin aku menunggu jawaban yang belum pasti hanya diucapkan melalui kata-kata ”sabar dan nanti saja’’ ini membuat logika saya tidak nyaman untuk menerimanya. Sehingga hari ini saya putuskan menjadi terseralah sudah karena semuanya itu sama, sama-sama kita manusia.

Cukup sampai disini apapun yang ku rasakan saat ini engkau tidak akan pernah memahami dan mengerti apa yang dirasakan saat ini, jikalau kamu tahu tentang isi hatiku pasti kau akan mengerti. Cara berpikir kita beda. Cara pandang kita beda, semua akan sia-sia. Saya tidak mau merepotkan, saya tidak mau mengganggu relasi kalian, karena saya juga punya perasaan, punya logika, dan punya etika. asalkan kau tahu semua itu adalah bagian dari percobaan lupakan saja. Entalah nanti waktu yang akan menceritakan semuanya.

Waktu berlalu tetap belalu, waktu tidak akan mengulangi lagi suatu saat kau pasti ingat dan semuanya itu baik adanya karena setiap manusia punya haknya masing- masing, yang terpenting jangan ingat kembali karena hal itu akan membuatmu merasa kecewa dan merasa sakit hati.

berlatih  menulis mohon maaf

1 komentar:

Pakaian Adat Suku Mee, Ekarii, Di Meuwodide

photo koteka moge doc Oleh: martinus gobai Koteka adalah pakaian atau celana orang mee yang digunakan untuk terlebih khus...